Bicara tentang budidaya mangga sangat luas cakupannya mulai dari jenisnya, sasaran, lingkup usaha, teknik budidaya hingga pemasaran. Budi daya mangga dipekarangan bisa dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan sasarannya, yaitu penjualan bibit mangga dan produksi buah. Sementara berdasarkan lingkup usahanya dapat dibedakan menjadi perkebunan rumah tangga.
Budi daya mangga skala rumah tangga umumnya hanya memanfaatkan lahan pekarangan yang terbatas. Sehingga, kemampuan produksi pun terbatas. Bentuknya macam-macam, ada yang menggunakan tabulampot ataupun ditanam langsung pada tanah.
Budidaya dengan sistem tabulampot umumnya cenderung mengarah pada estetikan, hobi, dan untuk koleksi. Oleh karenanya, umumnya budidaya ini dilakukan secara intensif untuk mendapatkan tampiulan yang cantik.
Semakin cantik suatu tanaman, akan membuat nilai tanaman itu semakin tinggi. Untuk memperoleh tabulampot mangga yang bernilai jual tinggi, pembudidaya harus melakukan perawatan secara intensif, seperti pemupukan, pemangkasan, pemberian hormon, dan penanganan hama dan penyakit.
Sementara budidaya konvensional hanya mengandalkan perawatan standar saja. Jarang sekali dilakukan pemberian hormon maupun pengendalian hama dan penyakit yang intensif, kalaupun ada hanya pemangkasan saja atau memusnahkan bagian yang sakit.Tips Menanam Tanaman Buah Mangga Dipekarangan Rumah
Pada budidaya konvensional, tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan produksi buah yang tinggi secara kuantitas, bukan hanya kualitas.
Namun, baik budidaya tabulampot ataupun konvensional, akan lebih baik jika dibuat sebuah perencanaan produksi terlebih dahulu bila hendak ditujukan sebagai salah satu sumber pemasukan keluarga.
Harapannya, supaya tanaman mangga dapat berproduksi secara kontinyu. Sebab bila dibiarkan tanpa perlakuan, suatu saat tanaman mangga yang merupakan sebuah investasi akan menjadi rusak dan tidak berproduksi maksimal bahkan mati. Tentunya akan lebih baik bila tanaman mangga yang ditanam di pekarangan, kita rawat dengan baik agar dapat memberikan nilai ekonomis bagi rumah tangga.
Perencanaan produksi sangat penting untuk memulai usaha budidaya mangga di pekarang rumah. Mengingat lahan perkarangan yang sangat terbatas, kita dituntut untuk pandai menerapkan pengaturan tanaman. Salah satunya adalah dengan perencanaan lahan.
Perencanaan Lahan
Perencanaan lahan dapat dimulai dengan membuat sketsa atau rencana letak tanaman mangga di antara tanaman lainnya. Hal yang harus dilakukan di antaranya adalah sebagai berikut:
Lahan dibersihkan dari tanaman pengganggu seperti alang-alang bekas akar tanaman, maupun gulma. Untuk lahan yang memiliki kemiringan 10% dapat dibuat teras.
Buatlah lubang tanaman dengan jarak tanam 10 m x 10 m dan lubang tanaman berukuran 70 cm x 70 cm x 70 cm untuk tanah gembur. Untuk tanah liat dan berbatu dibuat dengan ukuran 100 cm x 100 cm x 100 cm, tanah bagian atas dipisahkan (kedalaman 0-30 cm ) dengan tanah bagian bawah (kedalaman 30-70 cm) dalam kisaran pH tanah 5,5-7,0.
Lubang tanam dibiarkan terbuka selama kurang lebih dua minggu sebelum penanaman. Tujuannya adalah untuk mengurangi keasaman. Kemudian, campur tanah bagian atas dengan pupuk kandang 20-30 kg/lubang. Demikian pula dengan tanah bagian bawah, campur dengan pupuk kandang.
Masukkan kembali tanah bawah ke dalam lubang. Lalu, pada titik tengah lubang, tancapkan sebatang kayu atau bambu. Masukkan tanag bagian atas yang sudah bercampur pupuk kandang.
Angkat kayu, lalu galilah lubang di bekas tancapan kayu sedalam 30 cm. Kemudian, ambillah bibit yang berkualitas baik, hasil okulasi atau sambung.
Taburkan 10-25 gram pupuk NPK disekitar bibit yang ditanam, kemudian tutup dengan tanah.
Siram bibit dan tanah dengan air.
Selanjutnya, tinggal dirawat hingga tumbuh sehat dan cepat berbunga.
Bila menggunakan tabulampot, kita dapat lebih menghemat l;ahan. Selain itu, mudah juga memindahkannya. Seperti diketahui bahwa tanaman mangga membutuhkan sinar matahari penuh sepanjang hari, jadi sebaiknya pot diletakkan di tempat yang mendapat dinar matahari yang cukup banyak agar fotosintesis dapat berlangsung sempurna. Sehingga, menghasilkan cadangan makanan yang dapat merangsang proses pembungaan dan pembuahan.
Untuk mendapatkan hasil yang baik, tentu kita harus menggunakan bibit dengan kualitas yang baik pula. Setelah kita mendapatkannya, bibit ini kita letakkan terlebih dahulu di tempat yang ternaungi/teduh agar mampu beradaptasi dengan lingkungan yang baru selama kurang lebih satu bulan. Baru setelah dirasa cukup, bibit kita pindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari langsung, minimal 5 jam dalam sehari.
Pada saat yang sama, kita bisa mempersiapkan media tanam yang kita butuhkan untuk budidaya mangga tabulampot. Bila semua bahan dan bibiot telah bersedia, kita bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:
Siapkan pot dan media tanam. Media tanam yang diogunakan bisa berisi tanah, serutan katum dan pupuk kandang.
Letakkan serutan kayu pada bagian bawah pot sehingga mencapai bagian dan mempermudah aliran air dan sirkulasi udara. Mengingat pemakaian serutan kayu mampu mengundang rayap, orong-orong, dan cacing, sebaiknya sebelum dijadikan media, serutan kayu ini diberi insektisida furadan, tomafur, dan sebagainya.
Tambahkan pupuk kandang di atas serutan kayu tersebut. Kemudian dibagian paling atas, kita letakkan tanah taman dan campuran ketiga bahan tersebut.
Gali lubang persis ditengah. Ambil bibit yang sudah disediakan, bisa bibit okulasi maupun sambungan. Buka plastik pembungkus bibit dengan cara mengguntingnya secara perlahan.
Masukkan bibit pada pot yang telah disediakan. Kemudian, tutup dengan media tanam. Jangan biarkan ada ruang-ruang kosong yang memungkinkan untuk dijadikan tempat tumbuh rayap dan sebagainya. Timbunlah bibit hingga akarnya tertutup semua sampai mencapai batas antara batang dan akar.
Siramlah dengan air agar media menjadi padat dan bibit mampu berdiri kokoh. Jangan lupa untuk memberi NPK sebagai pupuk dasar guna menunjang tumbuhnya tanaman mangga yang sehat.
Langkah selanjutnya adalah perawatan tanaman.
Sumber : tanamanku.net
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih