Kamis, 25 Agustus 2016

CARA MENANAM LENGKENG DALAM POT.

Lengkeng juga punya banyak jenis, baik lokal maupun impor. Semua jenis lengkeng umumnya bisa ditanam dalam pot. Beberapa jenis di antaranya, diamond river, itoh, kristal, pingpong, puang rai, dan lengkeng aroma durian.

Kebanyakan bibit lengkeng berasal dari Thailand. Diamond river memiliki daun berwarna hijau cerah dengan panjang 10 cm, buahnya berdaging tebal, berair, biji kecil dan beraroma. Jenis itoh yang ukuran buahnya sebesar uang logam Rp500 memiliki ciri buah mirip diamond river, tapi ukuran daunnya sekitar dua kali panjangnya.



Daun kristal mirip dengan daun itoh, berwarna hijau muda dan kurus, dengan buah berdaging setebal 4-5mm, kering,kenyal, dan sangat manis. Yang kini sedang jadi ”idola” danpaling banyak dicari adalah jenis pingpong, dengan daun berbentuk oval dan melengkung ke bawah, warna daun lebih gelap dibanding diamond river.

Sesuai warnanya, jenis ini menghasilkan buah berukuran sebesar bola pingpong, dengan daging tipis, biji besar, kering dan beraroma. ”Semua lengkeng pasti manis.
Tapi, manis atau tidaknya buah biasanya tergantung curah hujan, manisnya berkurang,” lengkeng impor banyak juga yang di kawin silangkan oleh petani lokal, sehingga menghasilkan jenis baru . Semakin besar pohon, semakin banyak buah yang dihasilkannya. Itu pula penyebab makin tinggi pohonnya, makin mahal harganya. Pohon setinggi 1 meter harga nya mulai Rp 300 ribu, sedangkan yang tingginya 2 meter harganya mulai Rp 600 ribu. Lengkeng jenis diamond river dan jenis-jenis lainnya relatif lebih murah, sekitar separuh harga jenis pingpong.

Bila diamond river dan jenis-jenis lain dengan ketinggian pohon 50-70 cm dijual dengan harga sekitar Rp 45 ribu, harga jenis pingpong sekitar Rp 70 ribu. Sedangkan lengkeng rasa durian harganya bisa mencapai dua kali lipat dari pingpong.
Lengkeng ”modern” yang perawatannya tidak sulit, tidak kenal musim panen. Setiap selesai dipanen, pohon langsung siap berbunga. ”Tiga bulan sekali berbuah. Kalau sekarang panen, bulan berikutnya tumbuh daundan berbunga lagi. Jadi, sepanjang tahun bisa berbuah,” Yang terpenting, cara penyiraman harus benar, agar daun tak rontok dan berwarna kuning.

Usia 2-3 bulan atau pohon setinggi sejengkal tangan orang dewasa, lengkeng sudah bisa berbuah, meski buahnya tak banyak dan belum besar. Tabulampot lengkeng setinggi 1,5 m dan bercabang banyak yang ditanam dalam drum bisa menghasilkan 5-8 kg buah dalam sekali panen.

Menanam lengkeng dalam pot membutuhkan trik tersendiri agar tanaman tumbuh subur, meski media tanam dan harganya terbatas. Caranya, letakkan styrofoam setebal 5 cm di bagian dasar pot, mengikuti bentuk pot. Pecahan genting atau batu bata juga bisa menggantikan styrofoam, tapi akan membuat pot lebih berat. Pemasangan ini bertujuan agar air yang disiramkan bisa turun dan keluar dari pot.
Di atas styrofoam, masukkan campuran tanah, pupuk kandang dan pasir, atau serutan kayu dengan perbandingan 2:1:1.

Tinggi campuran tanah ini sekitar 20 cm. Masukkan pohon lengkeng, lalu masukkan campuran tanah, pupuk, dan serutan kayu atau sekam sebagai penutup. Terakhir, siram pohon sampai air keluar dari bagian bawah pot.
Untuk perawatan selanjutnya, cukup siram pohon dua hari sekali dan lakukan pemangkasan cabang serta buah. Pohon lengkeng bisa langsung dipindahkan ke pot tanpa harus diaklimatisasi alias disesuaikan dulu dengan cuaca di tempat tanamnya.

Soal wadah yang dipilih untuk menanam, bisa tergantung selera. Drum yang di belah lebih awet selama lima tahun sebagai pot. Namun, pot plastik diameter 70 cm pun boleh. Hanya saja, lebih mudah pecah.

Untuk menghindar hama lengkeng yaitu kutu putih, tutup buah dengan keranjang anyaman bambu. Untuk menghilangkan kutu, semprot dengan insektisida atau sikat daun yang terkena kutu dengan sikat gigi. bila daun yang terkena cukup banyak, rontokkan daun agar segera tumbuh baru.







Beberapa cara Agar Lengkeng berbuah Lebat

1. Memangkas

Saat tajuk pertama muncul, disarankan untuk dipangkas agar buah yang dihasilkan bisa rindang alias tidak tinggi.



2. Menyiram

Cara menyiram harus benar, karena voleme media tanamnya tak banyak. Jadi, dua hari sekali harus disiram sampai airnya keluar meluber dari pot bagian bawah.

3. Pupuk

Selalu gunakan pupuk kandang, agar hasilnya lebih baik dan pohon tumbuh subur. Untuk tabulampot, setiap 3 bulan sekali (minimal 6 bulan sekali) ambil separuh tanah yang jadi media tanamnya, masukkan pupuk kandang ke dalam pot dan tutup lagi dengan sedikit tanah. Siram dengan air sampai tanah benar-benar basah. Cara ini akan membuat daun muda cepat tumbuh, sehingga cepat berbunga. Pupuk kimia seperti NPK boleh digunakan, tapi cukup sedikit saja, sebulan sekali.

Penggunaan potasium klorat yang dikenal sebagai bahan pledak juga bisa digunakan untuk merangsang pertumbuhan bunga, walaupun lengkeng sebetulnya tetap bisa berbuah tanpa harus dirangsang. Penggunaan pupuk kimia justru membuat tanah jadi keras.
4. Perontokan

Umumnya, lengkeng pada pembuahan pertama dagingnya kurang tebal. Ketebalan daging baru bisa dilihat setelah lengkeng 2-3 kali berbuah. Agar mendapatkan buah yang maksimal, rontokkan bunga yang pertama kali muncul. Sehingga, cabang akan bertambah dan bunga akan makin banyak. Bila bunga kedua sudah muncul tapi cabang belum ada, bunga bisa kembali dirontokkan.

5. Ganti Media

Masa produktif tabulampot lengkeng adalah usia 3-10 tahun. Agar tetap produktif selama masa itu, setidaknya setahun sekali ganti media tanamnya agar tidak keras, atau beri pupuk kandang.

6. Cangkok

Tabulampot yang sudah tinggi dan besar bisa dicangkok untuk dijadikan beberapa tanaman baru. Sehingga cabang yang tumbuh tak akan besar, karena bagian atasnya sudah dipangkas dan pohon jadi rimbun.





Sumber : tamanku.net

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih